BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Alief Art Production

<< Mencari -- Memberi -- Menerima >>

Pencarian

Rabu, 19 Januari 2011








ANTOLOGI PUISI KELOMPOK ALIEF MOJOAGUNG

Pengantar

Kelompok Alif didirikan sengaja untuk menampung berbagai kreativitas dan ekspresi anggotanya. Dari berteater, bermusik, menulis, sampai pada pembuatan kerajinan yang bersifat komersial.

Nama Alif dipilih mungkin karena sebuah semangat. Semangat untuk memulai sesuatu yang baik, semangat untuk belajar, dan tentu untuk tidak bersombong diri.

Pun untuk ini kali. Antologi puisi bersama lahir karena semangat silaturahmi sastra. Membuat dialog yang multi arah untuk memekarkan bunga-bunga sastra yang indah. Dan kupu-kupu kata-kata mungkin akan menggetarkan serbuk benang sari pemikiran ke pangkuan putik perasaan, yang pada akhirnya akan membuahkan kebudayaan yang berbiji kebijaksanaan.

Alhamdulillah. Lahirlah Facebrick.

Tangkapan saya facebrick itu sama dengan rai gedhek dalam ungkapan jawa. Bentuk sindiran terhadap kehidupan yang kehilangan kepekaan sosial dan lingkungannya. Kehidupan yang tergerus komersialisme, hedonisme, permisifisme, dan seterusnya. Kehidupan yang tercerabut dari nilai-nilai kemanusiaan, filsafat, dan agama.... Atau tidak sebegitu amat. Facebrick itu mungkin hanya istilah untuk menunjukkan bahwa antologi ini kumpulan dari karya-karya dari beberapa anak. Suatu montage wajah penulisnya dalam puisi. Suatu susunan karakter yang membentuk bangunan karakter yang lebih besar.... Yang jelas antologi puisi facebrick ini menyentil maraknya penggunaan jejaring sosial di internet, yang mulai mengerosi jejaring sosial sesungguhnya.

Lihatlah misalnya puisi atau geguritan Arya Esa Mahadewa “Lumampahing Jaman” yang mengkonfrontasikan teknologi dan tradisi sekaligus mengusulkan jalan tengahnya. Sementara Liestyo Ambar Wati Khohar dan Purwanto lebih melihat renik-renik kehidupan sosial dari sisi yang kelam. B. Irawan, Sigit Yitmono Aji dan Umi Khofshoh masih asyik dengan kegamangannya dalam pencarian jati dirinya. Zaenal Faudin sudah menangkap adegan-adegan kehidupannya menjadi puisi-puisi yang mulai berasa, meskipun masih belum beraroma.

Keseluruhan puisi dalam antologi Facebrick ini mengikuti irama para remaja mencari eksistensinya di tingkah perkembangan zaman yang silang sengkarut. Antologi ini juga membawa sekado hal positif dari kelompok remaja pinggiran area Jombang di perhelatan zaman edan.

Selamat. Saya tunggu karya yang menohok zaman. Lebih tajam.... Lebih dalam.... Ah....

Mojoagung, 15 November 2010, menjelang hari raya kurban,

M.S. Nugroho

---------------

Daftar Isi Facebrick

Pengantar – iii

Daftar Isi – v

Lumampahing Jaman (Arya Esa Mahadewa) ................... 1

Pitakon Ku (Arya Esa Mahadewa) ...................................... 3

Tandha Katresnan ku (Arya Esa Mahadewa) ................... 4

Tuntunan Dosa (B. Irawan) .................................................. 5

Telanjang (B. Irawan) ............................................................ 6

Bingung (B. Irawan) ............................................................... 7

Bersulang dengan Laila (Liestyo Ambarwati Kohar) ....... 8

Catatan untuk Mamah (Liestyo Ambarwati Kohar) ........ 9

Kota Tua (Liestyo Ambarwati Kohar) .............................. 10

Tarian Sebelum Maghrib(Liestyo Ambarwati Kohar) ... 11

Untuk Yamie dan Nulie (Liestyo Ambarwati Kohar) ..... 12

Semakin Gila (Purwanto) .................................................... 13

Ketika Kau Berlari (Purwanto) .......................................... 14

Tak Punya Muka (Purwanto) ............................................ 15

Menanti Subuh (Purwanto) ............................................... 16

Kongres Bekicot (Purwanto) .............................................. 17

Warna (Sigit Yitmono Aji) .................................................. 18

Ajiku Aji (Sigit Yitmono Aji) .............................................. 19

Guyonan Belaka untuk Suamiku (Umi Khofsoh) ............ 20

Soneta Ketika Berumur 26 Tahun (Zaenal Faudin) ...... 22

Botol-botol Kosong (Zaenal Faudin) ................................ 23

Perhitungan Hutang (Zaenal Faudin) ............................. 24

Baik-baik saja (Zaenal Faudin) ........................................ 25

Iseng (Zaenal Faudin) ....................................................... 26

Kata Berpisah dan Selamat Tinggal (Zaenal Faudin) ... 27

Koma (Zaenal Faudin) ...................................................... 28

-------------------


Biodata penulis

Arya Esa Mahadewa, Seniman berambut nggedhibal yang akrab di panggil Bojes ini aktif dalam kesusastraan jawa kuno, macapat, ketoprak dan karawitan. Aktif menulis di Majalah Jaya Baya dan Panyebar Semangat. Aktif di dalam Kelompok Alief Mojoagung dan Teater Purbatjaraka. Email: esamahadewa@rocketmail.com

B. Irawan, pelaku seni dan penikmat seni, tetapi akhir-akhir ini lebih suka untuk memposisikan diri sebagai penikmat seni. Sempat menyutradarai beberapa repertoar kelompok alief sekaligus pengalaman menjadi aktor. Dalam dunia penulisan, sudah menelurkan beberapa naskah drama. Sekarang sedang belajar menulis cerpen, puisi dan essay. Email: bee.irawan@gmail.com

Liestyo Ambar Wati Khohar, penyair dan penikmat seni kelahiran Jombang,04 November 1984 ini tengah asyik berproses kesenian dengan teman-teman di Kelompok ALIEF Mojoagung.penyuka postmodern ini sudah lama bergelut di dalam dunia penulisan dan teater.pernah bergabung di Majalah Remaja GRADASI sebagai kontributor wilayah Jombang.Email: postmodern_04@yahoo.com

Purwanto atau yang familiar dengan nama Cak Pur menjabat sebagai Presiden Kelompok ALIEF Mojoagung. Lelaki Murah senyum ini aktif dalam berbagai macam. Kegiatan di antaranya: Teater, Pramuka, Sholawatan, Group Band, dll (dan lainnya lupa saking banyaknya). purwo_qolb@yahoo.com

Umi Khofsoh, Mahasiswi STKIP Jombang Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini aktif dalam Kelompok ALIEF Mojoagung sekaligus sebagai pelatih teater SMA 1 Darul Ulum Jombang.

Zaenal Faudin, sudah dilahirkan sejak 10 Februari 1984 di kota Jombang.Selain aktif menulis puisi,sedang aktif menulis naskah-naskah drama, juga bermain dan menyutradarai teater. Bujang yang agak lapuk ini sedang mendamba menemui saudara-saudaranya di Suriname, tepatnya di kota Paramaribo gang 5. Kampung Suka para suka. Penyuka musik keroncong, blues, jazz, dangdut koplo, slowrock, campursari, klasik, country, qasidah, gending-gending, gambus dan segala jenis bunyi-bunyian yang enak didengar telinga.

---------------

INFO :

Purwanto (Ketua Kelompok ALIEF Mojoagung) : 0857 3228 5146

Jumat, 07 Januari 2011








HISTORIOGRAFI KELOMPOK ALIEF MOJOAGUNG


Kelompok Alief Mojoagung merupakan salah satu wadah kesenian bagi remaja pecinta seni yang ada di kecamatan Mojoagung dan sekitarnya. Ide pembentukan Kelompok Alief pertama kali muncul pada bulan Agustus tahun 1999. Dan diikrarkan berdiri pada 9 September 1999. Kelompok ini berdiri karena dorongan batin yang teramat dari beberapa alumnus teater pelajar Mojoagung. Mereka yang sebelumnya berkecimpung dalam dunia panggung teater pelajar, tergerak untuk kembali belajar bersama dalam bidang teater. Sehingga lahir komunitas kecil kesenian bernama ”Kelompok Alief Mojoagung”.

Seiring perkembangannya, Kelompok Alief tidak hanya beraktivitas dalam bidang seni teater saja, namun ingin banyak belajar dan berperan di segala bidang kesenian. Diantaranya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Sastra dan Kesenian Tradisi. Bukan hanya itu saja, Kelompok Alief semakin menunjukkan keseriusannya dalam dunia seni dengan mencoba inovasi-inovasi baru. Seperti: pengembangan kerajinan tangan/handycraft (souvenir; gantungan kunci, bros, pin, sablon, topeng, dll).

Misi utama dari Kelompok Alief adalah ikut serta memeriahkan seni dan budaya dengan tujuan tetap guyub, rukun dan berorientasi pada pendidikan pengembangan karakter diri.

Eksistensi Kelompok Alief selama dasawarsa terakhir telah dibuktikan dengan berbagai macam kegiatan. Termasuk juga sebagai mediator dan fasilitator untuk kelompok-kelompok teater pelajar di Mojoagung. Selain itu, Kelompok Alief juga produktif dalam penggarapan berbagai karya pertunjukan.

Berikut repertoar garapan yang tercatat dalam kurun waktu 11 tahun, diantaranya:
  1. ”Menghisap Kelembak Menyan” (Naskah: Emha Ainun Najib, Sutradara: Edi Harsoyo) 1999
  2. ”Biarlah Hitam” (Naskah/Sutradara: Bambang Irawan) 2000
  3. ”Pentas Ular Besi” (Naskah/Sutradara: Edi Harsoyo) 2001
  4. ”Parade Wayang” (Naskah/Sutradara: Zaenal Faudin) 2001
  5. ”Nyanyian Marduk Pada Bulan” (Naskah: MS. Nugroho, Sutradara: Edi Harsoyo) 2002, Juara Umum Festival Teater Se Jatim 2002 di IKIP PGRI Tuban.
  6. “Bromocorah” (Naskah/Sutradara: Edi Harsoyo) 2003
  7. “Pelabuhan Mati” (Naskah/Sutradara: Zaenal Faudin) 2004
  8. Gelar Pentas Seni Peduli Aceh (Sutradara: Edi Harsoyo, Zaenal Faudin, Purwanto, Roesli)2005
  9. “Kusir Delman dan Wakuncar” (Naskah: MS. Nugroho, Sutradara: Bambang Irawan) 2007
  10. “Pejamkan Sayang” (Naskah/Sutradara: Dayat) 2007
  11. “Jamu Mbah Gandul” (Naskah/Sutradara: Bambang Irawan) 2007
  12. “Siti Bedil” (Naskah: “NN”, Sutradara: Sigit Yitmono Aji) 2008
  13. Pentas Seni Pertunjukan “Pencak Bondan” (Naskah/Sutradara: Bambang Irawan) 2008,Festival Budaya Adhikara Jatim 2008 di Malang
  14. Persembahan Musik “Mata Hati” (Karya: Yanuar SL, Roesli, Purwanto) 2008
  15. ”Ambar Hambar” (Naskah/Sutradara: Bambang Irawan) 2009
  16. Teatrikalisasi Puisi ”Berhala” (Naskah: Emha Ainun Najib, Sutradara: Bambang Irawan)2009
  17. Musikalisasi Puisi ”Bukan Mawar” (Naskah: Zaenal Faudin, Arr: Purwanto) 2009
  18. Musikalisasi Puisi ”Tandha Katresnanku” (Naskah: Arya E.M., Arr: Roesli) 2009
  19. Parade Monolog dalam Halal Bihalal Kelompok Alief 2010
  20. ”Setan” (Naskah: MS. Nugroho, Sutradara: Edi Harsoyo) 2010