BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Alief Art Production

<< Mencari -- Memberi -- Menerima >>

Pencarian

Kamis, 13 September 2012

Puisi

Puisi-puisi Zaenal Faudin


SUMBER BOTO


Jangan usaikan perjalanan debu hanya disini
kau belum tahu mengapa sampai sekarang sendang kecil terus menggenang
dan ikan-ikan purba beranak pinak di kebeningannya
"Alangkah damai mereka" katamu ngungun
tak ingin aku dan kau mematung dikutuki kesepian Narcissus.
Jangan hanya mematung, mari menjadi berang-berang kepakkan kaki tangan
genangan ini tak dalam, tapi cukup untuk tenggelamkan kita


"Aku takut"
Jangan takut,
di kakimu Salmon bergolak
tanganmu lumba-lumba memecah ombak
dan aku Neptunus yang menghukum para perompak

dan benar
aku melihat putri duyung
ketika rambutmu tergerai di riak air
oh, genangan jadi samudera tenggelamkanku

"Jangan takut!!!"



ISENG

Sama-sama kita tahu tajam duri mawar,

sama-sama pedih ngilu rasa tertusuk
di hari yang sepi ini kau rasai apa?
apakah air mata berderai seperti hujan...ataukah
kristal salju ia berujud. Beku membatu?

Kelelawar mati disekap mimpi,
di sarang terbakar sepi. Aku ingin goda engkau
"Jika suatu saat aku pergi ke suatu tempat yang tak mungkin kau temukan, apa yang akan kau kenang dariku?"
.....tapi aku tak ingin terbunuh sepi
sebagai gembala yang patah seruling, hilang dombanya


Mojoagung24 Desember 2008



MINUMAN DINGIN

Meneguk gelas meluncur cairan dingin manis
berselancar di lidah. Mendinginkan padang gersang
remukkan batu.
Beberapa derajat turunkan suhu muai darah
tiba-tiba tangan terantai di bukit salju.

Demam dingin
memang ini benar yang kau ingin

Meneguk gelas cairan dingin
ini perpindahan laut es bergolak menolak
jadi.

Demam dingin
mungkin benar-benar demam
tubuh menggigil sambil meneguk es segar



BURUNG PELATUK KEPALA MERAH

Aku buatkan lubang untukmu.
untuk mengubur duka muram durja
sebagaimana Qabil kuburkan semuanya.
Sayangnya lubang itu berpindah ke telapak tangan
pria yang mati di kayu salib.



...................................................................................

Zaenal Faudin, lahir di Jombang pada 10 Februari 1984. Berkegiatan di Kelompok Alief Mojoagung Jombang, Teater Wadtera, dan Komunitas Isuk-isuk. Puisi-puisinya pernah dimuat dalam Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan (2010), Jurnal Sastra Jombangana Edisi I (2010), Antologi Puisi Facebrick Kelompok Alief Mojoagung (2011), Kumpulan Puisi Ladrang Rarangis (2011), Serambi Budaya Radar Mojokerto (2012), Poetry poetry 228 indonesian poets -Flows into the Sink into the Gutter (2012).


Sabtu, 08 September 2012

Halalbilhalal, Aeroskop Debu Kesenian















Halalbilhalal,
Aeroskop Debu Kesenian
oleh: Purwanto*
Dimuat Serambi Budaya Radar Mojokerto (Jawa Pos Group), Minggu 2 September 2012


Menjadi suatu tradisi bagi Kelompok Alief Mojoagung pada setiap tahun mengadakan kegiatan halalbilhalal. Halalbilhalal ini pertama kali dilaksanakan oleh Kelompok Alief pada tahun 2003, dan terus berlanjut hingga saat ini. Mulanya, halalbilhalal hanya diperuntukkan bagi anggota Kelompok Alief dan komunitas teater yang ada di Mojoagung saja, namun seiring perkembangannya acara ini menjadi semacam ajang silaturahmi serta wahana apresiasi seni antarkomunitas seni di Mojoagung dan sekitarnya.

Pada Minggu, 25 Agustus 2012, pukul 08.00 sampai selesai, bertempat di pendopo kecamatan Mojoagung, acara silaturahmi ini dilaksanakan dengan sangat sederhana. Namun, dari kesederhanaan itu ada banyak hal yang bisa dijadikan sebagai bekal untuk mengetahui peta komunitas seni yang berkembang, khususnya di Mojoagung. Dari kegiatan halalbilhalal tersebut setidaknya terlihat geliat kesenian yang ada di Mojoagung yang bisa dikatakan cukup menarik perhatian.

Silaturahmi Lintas Generasi
Dari data daftar tamu yang ada, tercatat sekitar 120 orang dari berbagai komunitas seni yang aktif di Mojoagung mengikuti kegiatan. Mereka datang tidak sekadar datang, bersalaman, melepas rindu sesama teman, kemudian pulang. Tetapi kedatangan mereka diharapkan bisa mengapresiasi, bertukar pengalaman, dan bergantian unjuk karya pertunjukan.

Maklum saja, kegiatan ini memang menjadi ajang unjuk karya oleh beberapa komunitas seni di Mojoagung setiap tahunnya. Jika pada mulanya rangkaian acara dan pertunjukan hanya dari Kelompok Alief saja, pada kurun waktu tiga tahun terakhir mulai berkembang untuk siapa saja yang ingin menampilkan karyanya. Dan yang paling menarik adalah tidak hanya satu jenis pertunjukan seni saja, tetapi beragam seni pertunjukan ditampilkan. Ada yang menampilkan seni drama, pembacaan puisi, dan seni musik.
Halalbilhalal kali ini diikuti oleh beberapa komunitas seni yang bergeliat di Mojoagung dan sekitarnya. Dari komunitas teater tercatat beberapa komunitas independen dan pelajar, seperti: Kelompok Alief Mojoagung, teater Tirto Agung, Komunitas Isuk-isuk Mojoagung, teater Wadtera SMPN 1 Mojoagung, teater Prisma SMP Unggulan NU Mojoagung, teater Mimpi SMKN Mojoagung, teater Kertas RSBI SMAN Mojoagung, dan teater SMP Islam Mojoagung. Hadir juga Komunitas Sastra Lembah Pring Jombang, perwakilan HMP Bahtera STKIP PGRI Jombang, komunitas sastra dari Pacul Gowang Jombang, serta beberapa alumni teater pelajar dari Mojoagung dan Peterongan. Selain itu hadir juga komunitas musik reggae Central Of Peace Mojoagung dan kelompok musik Islami albanjari anak-anak dari dusun Pekunden Mojoagung.

Kehadiran beragam komunitas seni ini menambah nilai positif bagi perkembangan dunia kesenian di kalangan muda Mojoagung. Dari pertemuan berbagai komunitas dengan beragam tingkat usia, ternyata menjadi satu kunci untuk menjembatani pemikiran lintas generasi dan lintas komunitas. Sinergi yang positif antarsesama pelaku seni –baik pelaku seni teater, musik, dan sastra-, memberi keuntungan untuk menjaga kerukunan dalam berkesenian. Hal semacam inilah yang menjadi salah satu tujuan kegiatan halalbilhalal diadakan. Memupuk sikap saling toleransi terhadap pelaku seni lain tanpa ada “tendensi negatif” apa pun.

Halalbilhalal sebagai Aeroskop Debu Kesenian
Jika diamati, kegiatan halalbilhalal atau silaturahmi yang diadakan oleh Kelompok Alief memang menjadi semacam aeroskop kesenian di Mojoagung. Bisa dikatakan demikian karena kegiatan silaturahmi semacam ini menjadi alat untuk “menjaring” dan “menangkap” debu kesenian yang beterbangan di wilayah Mojoagung. Jika sebelumnya sebagian dari komunitas seni yang ada hanya bisa unjuk karya di habitat masing-masing, kali ini mereka berkumpul dalam satu wadah untuk saling memperkenalkan aliran seni yang dibawanya. Tentu saja untuk dinikmati dan diapresiasi oleh komunitas lainnya.

Sebagai contoh bisa dilihat dari penampilan berbagai komunitas seni saat acara berlangsung. Kesenian teater dengan pertunjukan drama mencoba membangun jalinan komunikasi dengan penonton saat mereka menampilkan pertunjukan dramanya. Seni sastra dengan pergelaran baca puisi dan atau musikalisasi puisi mengurai ketegangan saat acara. Kesenian musik dengan bahasa nada menyiratkan keakraban dalam suasana yang ceria. Kesemuanya merupakan bentuk dari “debu-debu” yang terpisah, kemudian dipertemukan dalam satu ikatan ruang dan waktu yang sama.

Konsep kesederhanaan dan prinsip egaliter yang dipupuk dalam kegiatan halalbilhalal ini menambah kesan tersendiri bagi setiap peserta. Kesederhanaan tempat, kesederhanaan suguhan seni, kesederhanaan hidangan makanan (nasi jagung dan es tebu), menjadi hal menarik yang sulit dijumpai pada aktivitas sehari-hari. Kelompok Alief Mojoagung telah berkomitmen akan mempertahankan kegiatan semacam ini sampai waktu yang tidak ditentukan. Dengan harapan pada masa yang akan datang ada dukungan dari pihak-pihak tertentu (yang memiliki andil dalam bidang kesenian), demi kemajuan dan kerukunan para pelaku seni di Mojoagung khusunya, dan seluruh pelaku seni pada umumnya.


*) Mahasiswa Prodi PBSI STKIP PGRI Jombang angkatan tahun 2009 dan aktif di Kelompok Alief Mojoagung